TESIS
ABSTRAK
Dalam tesis ini akan dibahas mengenai perkawinan yang
dilakukan hanya dengan melakukan pencatatan pada kantor Catatan Sipil saja
tanpa didahului upacara keagamaan, seperti yang pernah terjadi di Kalimantan
Timur. Hal ini tentunya bertentangan dengan UU Perkawinan utamanya mengenai
syarat sahnya suatu perkawinan. Dalam kasus ini terlihat adanya kesenjangan
antara pelaksanaan (das sein) dan pengaturan (das sollen), yang menarik untuk
diteliti dan diangkat sebagai karya ilmiah dalam bentuk tesis dengan judul
“Perkawinan Yang Dicatatkan Pada Kantor Catatan Sipil Tanpa melakukan Upacara Keagamaan”.
Hasil Penelitian ini 1) suatu perkawinan
dilakukan harus menurut hukum agamanya masing-masing dan lalu dicatatkan pada
kantor catatan sipil, sebagaimana diatur pada Pasal 2 ayat (1) dan (2) UU
Perkawinan. Pada kenyataannya agamalah yang mempunyai peranan penting untuk
membuktikan sah atau tidaknya suatu perkawinan, dikarenakan agama mempunyai
kekuatan yang sacral, 2)Perlindungan
hukum untuk perempuan yang perkawinannya batal, pihak perempuan dapat
mengajukan gugatan, baik kepada suaminya maupun catatan sipil, karena dengan
diterbitkan akta perkawinan ini maka perkawinan dianggap sudah ada dan catatan
sipil telah melanggar ketentuan UU Perkawinan.
Link Download 1: Klik
Link Download 2: Klik
Link Download 3: Klik
No comments:
Post a Comment